Wisata Kabupaten Pasuruan
lumayan banyak dan beragam. Pasuruan adalah kabupaten di Jawa Timur
yang dihuni 1,4 juta jiwa di wilayah seluas hampir 1.500 kilometer
persegi. Selain Kabupaten Pasuruan, ada juga Kota Pasuruan, yang terletak di sebelah utaranya, berbatasan dengan Selat Madura. Kabupaten Pasuruan adalah daerah tujuan wisata, pertanian, dan perindustrian. Batas utara Kabupaten Pasuruan adalah Selat Madura dan Kabupaten Sidoarjo. Batas timur adalah Kabupaten Probolinggo. Batas selatan adalah Kabupaten Malang. Batas barat daya adalah Kota Batu. Batas barat adalah Kabupaten Mojokerto. Tujuan wisata utama Pasuruan adalah Dataran Tinggi Tengger dan Gunung Bromo.
Jalan Pasuruan cukup padat, berada di lintasan jalur pantura
Surabaya-Banyuwangi. Kereta api juga melintas disini, yaitu jalur lintas
timur Pulau Jawa yang menuju Malang, Tulungagung, Blitar, Kertosono,
dan Kediri, tepatnya di Stasiun Bangil persimpangannya. Bagian barat
Pasuruan ada jalur utama Surabaya-Malang, serta ruas jalan tol
Surabaya-Gempol yang terputus gara-gara Lumpur Lapindo. Gempol adalah kota persimpangan jalur Surabaya-Malang dengan jalur menuju Mojokerto atau Madiun.
Mayoritas warga Pasuruan beretnis Jawa, plus etnis Madura dan Tionghoa, Arab dan India. Dialek Jawa di Pasuruan adalah Jawa dialek Wetanan. Ada juga subsuku Tengger yang hidup di kawasan Pegunungan Tengger.
Wisata Kabupaten Pasuruan
Wisata Kabupaten Pasuruan banyak, disini akan diulas 10 Tujuan Wisata Kabupaten Pasuruan
Pantai Lekok
Pemandian Alam Banyu Biru
Candi Jawi
Candi Gunung Gangsir
Panorama Gunung Bromo
Danau Ranu Grati
Taman Safari Indonesia II
Masjid Cheng Ho
Air Terjun Coban Baung
Kawasan Tretes
Peta Wisata Kabupaten Pasuruan Jawa Timur
#1 Pantai Lekok
Di Pantai Lekok,
selain menikmati pemandangan pantai dan laut yang eksotis, anda juga
bisa melihat banyak pertunjukan rakyat. Antara lain ski di atas lumpur
atau celot alias ski lot. Olahraga ini adalah budaya tradisional
masyarakat nelayan Pantai Lekok. Biasanya ski lot digelar setiap tahun
pada hari Lebaran Ketupat. Lomba Perahu Hias di Pantai Lekok Pasuruan Jatim
Apa menariknya? Para peserta ski lot harus meluncur di atas lumpur,
plus berusaha menangkap lele, kepiting, dan belut. Arenanya berupa lahan
penuh Lumpur dari bekas tambak yang dikeringkan airnya. Selalu seru.
Pesertanya bukan hanya cowok, tapi juga kaum hawa.
Selain skilot sering juga diadakan Lomba Perahu Hias dan Lomba Payung di Pantai Lekok.
#2 Pemandian Alam Banyu Biru
Pemandian Alam Banyu Biru PasuruanPemandian Alam Banyu Biru
adalah tempat anda melepas lelah sambil berenang. Pemandangannya masih
alami. Banyak pohon dan tetumbuhan rindang. Di kolam ada juga ikan
sengkaring, yang dikeramatkan. Ga ada warga yang menyentuhnya. Panjang
ikan sengkaring bisa mencapai satu meter. Pemandian Alam Banyu Biru sudah dikenal sejak jaman Belanda.
Buktingnya ada foto kuno tahun 1900-an koleksi KILTV dan Tropen Museum
Belanda. Turis Eropa juga masih suka kesini. Dulu tempat ini konon
bernama Telaga Wilis, dan masih banyak monyetnya. Sekarang monyetnya
musnah, berganti monyet yang buang sampah sembarangan, hehehe..
Oh ya, ada juga arca di areal Pemandian Alam Banyu Biru. Konon
dikumpulkan para kumpeni tahun 1929-an. Ada yang namanya Batara Kala.
Jadi kesimpulan sementara, pemandian tersebut adalah petilasan Raja
Majapahit Hayam Wuruk untuk mandi menghilangkan penat dan pening.
Lokasi pas Pemandian Alam banyu Biru adalah di Desa Sumberrejo Kec.
Winongan Kab. Pasuruan. Anda dapat mencapainya dalam perjalanan 15 km
dari arah kota Pasuruan. Cukup dekat.
#3 Candi Jawi
Candi Jawi Pasuruan JatimCandi Jawi adalah candi yang dibangun zaman Kertanegara, Raja terakhir Singasari, sekitar abad ke-13. Letaknya di desa Candi Wates, Tretes, Pandaan, Prigen, hanya 40 menit dari Surabaya. Arsitektur Candi Jawi perpaduan Hindu dan Budha. Bagian puncaknya berupa stupa. Candi Jawi dibangun dari batu andesit. Tinggi Bangunan Candi 24,50 meter, panjang 14,20 meter dan lebar 9,50 meter.
Candi Jawi merupakan tempat pedharmaan atau penyimpanan abu dari Raja
Kertanegara. Seluruh kompleks Candi Jawi terhampar di atas lahan seluas
40 x 60 meter persegi serta dikelilingi pagar bata setinggi dua meter.
Bangunan candi dilindungi parit yang banyak dihiasi oleh bunga teratai.
Bentuk candi berkaki Siwa dan berpundak Buddha dengan ketinggian sekitar
24,5 meter dengan panjang 14,2 m serta lebar 9,5 m.
Candi Jawi sendiri dipugar untuk kedua kali pada tahun 1938-1941
pada masa pemerintahan Hindia Belanda karena runtuh. Perbaikannya
dilakukan kembali tahun 1975-1980 dan diresmikan tahun 1982. Sayang,
arca-arca peninggalan yang ada di Candi Jawi kini telah hilang lantaran
telah dipindahkan ke Museum dan sebagian ke tempat-tempat komersial.
Untuk melestarikannya, pada setiap malam bulan purnama, di komplek
candi jawi diadakan Pentas Seni Bulan Purnama yang mempertunjukan seni
tari tentang kisah Legenda asal muasal Candi Jawi.
Dalam tarian tersebut, diceritakan tentang seorang Puteri Bali yang
sangat cantik. Namun karena kecantikannya ia terpaksa kabur dan tinggal
menetap di jawa. Pasalnya, banyak raja-raja yang berkeinginan untuk
mempersuntingnya sebagai permaisuri.
#4 Candi Gunung Gangsir
Candi Gunung Gangsir sering disebut Candi Kebon Candi
karena terletak di Dukuh Kebon Candi, Desa Gunung Gangsir, Beji,
Pasuruan. Kata ‘gangsir’ berarti menggali lubang di bawah permukaan
tanah. Konon dulu ada orang yang berusaha ‘menggangsir’ gunung ini untuk
mencuri benda-benda berharga di dalam bangunan candi ini.
Candi Gunung Gangsir dibangun dari batu bata ini. Keseluruhannya ada
empat lantai, dengan dua lantai dasar yang menjadi tubuh dan atap candi.
Denah lantai dasar merupakan segi empat dengan sebuah tonjolan pada
sisi timur, berlawanan arah dengan keletakan tangga. Denah tubuh dan
atap candi juga segi empat, tetapi pada bagian ini keempat sisi dinding
tubuh candi memiliki sebuah bidang tonjolan yang ramping.
Sekarang kondisi candi berupa runtuhan, dan hampir semua sudut pada
lantai-lantai dalam keadaan rusak, begitu juga pada bagian-bagian yang
horisontal, tempat bertemuya lantai-lantai tersebut, sedangkan bagian
puncak candi telah hilang. Akibat kerusakan ini, bangunan candi Gunung
Gangsir tampak seperti bentuk piramida yang telah terpotong bagian
atapnya.
Konon candi Gunung Gangsir dibangun pada masa pemerintahan Raja Airlangga, yaitu sekitar abad ke-11 M.
#5 Panorama Gunung Bromo
Panorama Gunung Bromo dari PEnanjakan PasuruanPanorama Gunung Bromo memang ga ada matinya. Anda dapat menikmatinya dari Pasuruan ini. Tempat paling favorit adalah Penanjakan.
Kita bisa menikmati matahari terbit, udara segar, dan pemandangan laut
pasir yang luas tak terbatas. Udara sejuk dengan suhu rata rata 5°C s/d
8°C dengan ketinggian 3.676 meter dpl. Penanjakan dapat dicapai melalui Nongkojajar, jaraknya 40 km dari kota Pasuruan. Dari Malang atau Surabaya berjarak 85-90 km.
Selain Panorama Gunung Bromo, anda dapat merasakan sensasi
bersentuhan dengan masyarakat Suku Tengger. Mereka masih mempunyai adat
istiadat alias tradisi yang terus dijaga. Konon mereka keturunan para
prajurit Majapahit yang terdesak akibat perkembangan agama Islam di
akhir abad ke-13. Mereka tetap bertahan dengan budaya nenek moyang.
Masyarakat Tengger beragama Hindu dan bekerja sebagai petani sayur-sayuran. Namun ada keputusan dari Parisada Hindu Darma Wasya yang menyatakan rakyat Tengger memeluk agama Budha Wahayana
karena tidak memiliki candi dalam melakukan upacara. Mereka melakukan
peribadatan diadakan di punden-punden atau Danyang. Yadnya Kasada
merupakan Upacara Sakral yang dilakukan di Poten dan Kawah Gunung Bromo
dengan harapan agar mereka diberi Keselamatan dan Kebahagiaan disamping
itu juga diadakan Pemilihan dan Pelantikan Dukun.
#6 Danau Ranu Grati
Ranu Grati Lekok Pasuruan JatimRanu Grati atau Danau Grati
adalah danau yang luasnya 107 hektar dengan latar belakang pegunungan
Tengger. Lokasinya sekitar 30 menit dari kota Pasuruan, atau 5 menit
dari pertigaan Sumurwaru Grati. Anda bisa menikmati panorama indah alam
sekitar, juga bisa naik perahu, mancing, bersepeda air. Cocok untuk
keluarga dengan anak-anak yang usil, atau sekelompok remaja gaul yang
galau, tapi kakek nenek juga cocok, termasuk pemuda jomblo yang sibuk
mencari cinta. Apalagi buat pasangan muda yang sedang berbulan madu.
Ranu Grati dipenuhi keramba apung sebagai tempat budi daya ikan air
tawar. Ada banyak ikan dibudidayakan, sebut saja nila merah, gurami,
wader, mujair dan ikan lempuk. Kalau anda berminat anda bisa membeli
dari para penjual atau nelayan. Harganya pun terjangkau.
Masyarakat sekitar Ranu Grati masih menggelar tradisi distrikan, yaitu upacara larung sesaji kepada Tuhan yang Maha Esa.
#7 Taman Safari Indonesia II
Taman Safari Indonesia II hanya julukan saja. Nama sebenarnya Taman Safari Prigen, berlokasi di Taman Nasional Gunung Arjuna, Prigen. Konon merupakan safari park
terbesar di Asia. Taman Prigen juga pusat konservasi satwa ex-situ
paling sukses dalam penyelamatan Banteng Jawa dan Gajah Sumatera di
dunia.
Taman Safari yang menempati kawasan dengan pemandangan paling indah
di salah satu sudut Taman Nasional Gunung Arjuna – Prigen Jawa Timur
ini, ditunjuk oleh pemerintah sebagai Stud Book Keeper (penjaga silsilah) bagi Gajah Sumatera dan Banteng Jawa yang sangat dilindungi di luar habitatnya.
#8 Masjid Cheng Ho
Masjid Cheng Ho Pandaan Pasuruan JatimMasjid Cheng Ho
dibangun untuk mengenang jasa Cheng Ho, laksamana Muslim Tionghoa.
Masjid ini berarsitektur China, mirip rumah peribadatan Kong Hu Chu.
Anda yang suka wisata ziarah dapat berkunjung kesini. Ini juga tempat
perkumpulan warga Tionghoa Indonesia yang berasal dari seluruh Jawa
Timur. Lokasinya di sebelah utara Pasar Buah Kasri Pandaan.
#9 Air Terjun Coban Baung
AIr Terjun Coban Baung PasuruanAir Terjun Coban Baung
punya ketinggian seratus meter. Kawasan ini terletak dalam kawasan
hutan wisata dengan udara sejuk dikelilingi aneka pohon yang rindang.
Ada juga lapangan tempat berkemah bagi yang suka kegiatan pecinta alam.
Air terjun Coban Baung adalah pertemuan dua aliran sungai, yaitu Sungai Beji dan Sungai Welang.
Ini dua sungai yang terus menerus mengalir airnya sepanjang tahun,
kagak pernah mati. Banyak tebing tinggi di sekitar Coban Baung, yang
tentu menambah keindahan tempat ini.
Selain air terjun Coban Baung, di sisi timur Gunung Baung juga
ada empat air terjun dengan ketinggian 10 – 20 meter, letaknya di
sepanjang aliran Sungai Beji. Keindahannya juga tidak kalah dengan air
terjun Coban Baung. dimana saat ini telah dibuka Ecological Rafting,
mempunyai durasi 2,5 – 3 jam yang cukup menarik dan menantang. Rafting
ini mempunyai karakteristik yang unik, karena di dalam kawasan
konservasi yang masih alami dan pemandangan hutan beserta isinya yang
masih terjaga satwa tanaman liar yang khas hutan dataran rendah. Air terjun Coban Baung ini terletak di Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan. Berjarak sekitar 65 km dari Surabaya dengan waktu tempuh sekitar 90 menit atau 30 km dari Malang
dengan waktu tempuh 45 menit. Untuk mencapai lokasi air terjun ini
dapat dicapai dengan mudah, baik dengan kendaraan umum maupun kendaraan
pribadi. Bila dari arah perjalanan Surabaya – Malang, belok kiri ke
jalan kecil yang tepat pada persimpangan kecil sebelum pagar pembatas
Kebun Raya Purwodadi. Jalan kecil ini cukup dilalui mobil dan akan akan
berakhir diareal parkir wisata air terjun (4 km jauhnya). Selanjutnya
untuk menuju ke lokasi masih harus berjalan kaki lagi sekitar 200 meter
kebawah menuruni anak tangga yang telah tersusun rapi dan terbuat dari
lapisan batu dan semen.
#10 Kawasan Tretes
Pemandangan Kawasan Tretes Prigen Pasuruan Jawa Timur @donisukardoKawasan Tretes Prigen yang terletak di kaki gunung Welirang dan gunung Arjuna
dengan kondisi alamnya yang berhawa dingin dan sejuk ini merupakan
salah satu objek wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan,
dengan keindahan alamnya yang berlatar belakang pegunungan. Kawasan ini
letaknya sangat strategis dengan jarak tempuh sekitar 1 jam dari kota
Pasuruan, juga dapat di tempuh dari Surabaya sekitar 45 menit. Kawasan wisata Tretes ini ditunjang pula
dengan sarana prasarana yang lengkap mulai hotel berbintang, hotel
melati dan pondok wisata sampai dengan fasilitas penunjang lainnya
misalnya, kolam renang, restoran / rumah makan, lapangan tennis, kebun
anggrek, arena pacuan kuda, lapangan golf.
Kawasan ini sangat cocok untuk wisata keluarga, dimana wisatawan
dapat menikmati panorama keindahan alamnya sambil berkuda serta
menikmati aneka makanan yang dijajakan oleh pedagang kaki lima.
Wisatawan dapat pula menikmati wana wisata yang dikelilingi oleh hutan
pinus, akasia, kaliandra serta mahoni. Sambil berkemah. Di tempat ini
terdapat taman rekreasi anak, dan kita dapat menikmati gemericiknya air
dari air terjun kakek bodo yang memiliki ketinggian 40 meter.
0 komentar:
Post a Comment